Naskah Pidato "Konsep Kepimimpinan Dalam Al-qur'an"

0
Posted by Labels: at


Selamat malam semua... sambil mengisi waktu kosong kami ingin berbagi naskah pidato yang barangkali bermanfaat buat santri,siswa, dan kalangan masyarakat lainnya...
berikut naskah nya
Assalamualaikum wr. Wb
Berangkat dari sebuah hadist rasulullah s.a.w ….

Yang artinya aku tinggalkan terhadap kalian  dua perkara yang bilamana kalian berpegang teguh pada keduanya kalian tidak aan sesat selama-lama yaitu kitabullah/ al-qur’an dan sunnah rasul.
Berdasarkan hadist di atas tadi dapat kita pahami bahwa ada dua pokok utama yang berperan terhadap keselamatan kita sebagai umat nabi Muhammad baik di dunia maupun di akhirat yang pertama yaitu alqur’an yang merupakan suatu manuskrip langit yang di turunkan oleh allah melalui perantaraan malaikat jibril hingga sampai kepada rasulullah  di samping itu alqur’an juga merupakan suatu cinderamata yang di tinggalkan oleh rasulullah kepada kita sebagai pedoman dalam membina kehidupan baik secara indivudualitas maupun secara mayoritas, yang kedua yaitu sunnah rasul, bagaimana rasulullah menghargai antar sesama sehingga mencerminkan akhlakul karimah dan kpribadiannya yang besar, dan bagaimana cara beliau memimpin sehingga beliau merupakan pemimpin yang mencerminkan beliau sejatinya seorang pemimpin dan bagaimana cara memimpin yang sesungguhnya, hadirin… berdasarkan cuplikan di atas tergugah hati alfaqir untuk menyampaikan suatu syarahan singkat yang bertajuk :
KONSEP KEPIMIMPINAN DALAM AL-QUR’AN
Hadirin rahimakumullah…Sebagaimana yang telah kita ketahui bersama, alqur’an merupakan pedoman terhadap kita sebagai hamba allah dan sunnahnya rasul merupakan cerminan terhadap kita bagaimana menjalani ketetapan allah dan mengimplementasikannya dalam kehidupan kita, baik kehidupan yang berbentuk individu maupun ataupun tidak, hal ini sesuai dengan firman allah dalam alqur’an QS al-ahzab ayat: 21,yang menganjurkan kepada setiap hamba agar menjadikan rasulullah sebagai cerminan dalam kehidupannya

Yang artinya : sesungguhnya telah ada pada diri rasulullah itu suri tauladan yang baik bagimu yaitubagi orang yang mengharap rahmat allah dan kedatangan hari kiamat dan dia banyak menyebut allah.
Ayat tersebut di awali dengan bertemunya dua huruf taukid yaitu       dan
                Dalam perspektif ilmu balaghah jika dalam satu kalimat terdapat huruf taukid / penguat, maka ini member suatu penegasan atas kebenaran objek yang sedang di bicarakan, dalam hal ini adalah rasulullah ….sehingga dengan tegas pula imam Syaikh Ahmad Bin Muhammad Ash-Shawi komentator kitab tafsir jalalain dalam Hasyiah Ash-Shawinya menuliska bahwa :

Mengikuti rasulullah merupakan suatu kewajiban,baik dari segi perbuatan dan segenap kelakuan, karena tidak ada satu perkataan pun yang beliau ucapkan, tidak ada satu perbuatan pun yang beliau praktekkan atas dasar kemauannya sendiri, melainkan semuanya semata-mata dating dari petunjuk allah.
Abu a’la almaududi dalam bukunya the prophet of islam mengatakan he is the only one example, rasulullah merupakan contoh yang paling lengkap, dalam dirinya terdapat kebesaran dan kemuliaan sifat manusia. Kebesaran sifat rasul serta kesuksesan beliau dalam memimpin negara dan menyebarkan agama allah telah tercatat dan rapi dalam sejarah peradaban manusia sehingga wajarrr  kehebatan beliau di abadikan oleh Michael heart dalam bukunya “the one hundred ranking of the most influenting person in history” seratus orang yang sangat berpengaruh dalam sejarah peradaban manusia” dia menempatkan nabi Muhammad pada rangking yang pertama, hadiiriin bukankah ini suatu bukti terhadap keautentikan dan kualitas manajemen kepemimpinan dalam al-qur’an ?
Tentu jawabannya benar, ini di karenakan manajemen yang di tawarkan al-qur’an sesuai dengan fithrah umat, dan peradaban setiap bangsa, yang di dasari oleh management yang sistemik yang berlandasan kepada ilmu pengetahuan yang bersumber dari alqur’an.
Alqur’an mengajarkan bagaimana mengayomi suatu bangsa untuk menegakkkan hukum allah dan bagaimana mempertahankan kemerdekaan agar terwujudnya kemakmuran serta menegakkan keadilan agar tidak terjadinya kedhaliman, yang namun semua itu bagian dari konsep dan tujuan dasar dari sebuah kepemimpinan, dan semua itu tentunya terlebih dahulu telah di praktekkan oleh rasulullah dalam memimpin Negara islam dan menyebarkan agama allah, bagaimana sikap dan akhlak rasulullah  dalam menghadapi suatu kelompok yang menentangnya, dan bagaimana kehebatan beliau dalam berkomunikasi dan bernegosiasi sekalipun beliau berhadapan dengan golongan oposisi atau orang-orang yang tak sepaham dengannya akan tetapi amanah, serta harapan umat tidak pernah luput dari sanubarinya, bukankah suatu komitmen kokoh yang beliau tampilkan kepada umatnya sebagai suri tauladan dalam membina hidupnya terutama dalam memimpin dan membina metafisiknya, hal ini sebagaimana di tegaaskan oleh rasulullah dalam sebuah sabdanya :

Yang artinya : ingatlah setiap kamu adalah pemimpin dan setiap pemimpin akan di mintai pertanggung jawaban nantinya, seorang suami pemimpin terhadap keluarganya dan dia akan dimintai pertanggung jawaban tentang kepemimpinannya, wanita adalah pemimpin bagi kehidupan rumah tangga suami dan anak-anaknya, dan dia pula akan dimintai pertanggung jawaban nantinya,
Kemudian sosok pemimpin yang baik adalah pemimpin yang memiliki sekurang-kurangnya 4 sifat dalam menjalankan kepemimpinannya sebagaimana sifat yang dimiliki oleh nabi Muhammad SAW, yaitu : Shiddiq, yang artinya jujur, sehingga dengan adanya kejujuran terhadap seorang pemimpin ia dapat di percaya oleh orang yang di pimpinnya.
Amanah yang artinya dapat di percaya, mendapat kepercayaan bukanlah suatu hal sukar akan tetapi menjaga kepercayaan yang telah di dapatkan dan bertanggung jawab dalam menjalankannya bukanlah hal mudah yang terkadang membuat setiap manusia luput dan berpaling dari janjinya.
Tabligh yang artinya menyampaikan, kemampuan bernegosiasi dan bernegosiasi terhadap seorang pemimpin merupakan suatu keniscayaan yang tidak bisa di pungkiri sebagaimana yang telah di praktekkan oleh rasulullah SAW.
Fatanah yaitu cerdas, kecakapan dalam berbuat suatu perencanaan, visi dan misi strategi serta penerapan terhadap suatu perencanaan harus sesuai dengan harapan rakyat, hal ini sebagaimana tersusun dalam sebuah qaedah :                                                                                                                               Kebijakan seorang pemimpin kepada public harus beroreantasikan kepada kemashlahatan.
Selain itu,cirri-ciri pemimpinnya muslim juga di kenal sebagai mana rasulullah pernah bersabda,”Pemimpin suatu kelompok adalah pelayan terhadap kelompok tersebut”, Oleh sebabitu pemimpin hendaknya melayani, bukan dilayani, serta menolong setiap orang untuk maju.
Dr. Hisyam Yahya Atthalib mengatakan, ada beberapa ciri penting yang menggambarkan pemimpinnya orang islam : Pertama : setia kepada allah
Pemimpin dan orang yang dipimpin terikat dengan suatu janji setia kepada allah, sehingga melahirkan pemimpin yang responsive terhadap rakyatnya dan rakyat pun respective kepada pemimpinnya
Kedua : satu pedoman dan bertujuan secara menyeluruh
Pemimpinnya muslim tentunya harus berpedoman kepada kitabnya muslim yaitu alqur’an, dan melihat tujuan organisasi bukan saja berdasarkan kepentingan kelompok, tetapi juga dalam ruang lingkup kepentingan islam lebih luas.
Ketiga :berpegang pada syariat dan akhlak islam. Pemimpin terikat dengan peraturan islam, dan boleh jadi pimimpin selama ia berpegang teguh terhadap ketentuan syariat islam yang tersirat dalam alqur’an, dan menjadikannya pedoman umat islam dan sebagai konsep dasar kepemimpinannya.
Ke empat: pengemban amanah
Pemimpin menerima kekuasaan sebagai amanah dari allah swt, yang di sertai oleh tanggung jawab yang besar. Alqur’an memerintahkan pemimpin melaksanakan tugasnya untuk allah dan menunjukkan sikap yang baik kepada rakyat dan wakilnya rakyat.
Sebagaimana firman allah dalam alqur’an QS:Al-hajj:41:


Yang artinya : yaitu orang-orang yang kami teguhkan kedudukan mereka di muka bumi niscaya mereka mendirikan shalat, menunaikan zakat, menyuruh berrbuat ma’ruf dan mencegah dari yang mungkar, dan kepada allah-lah kembali segala urusan.
Adapun hal lain yang perlu di perhatikan adalah adanya prinsip-prinsip dasar dalam kepimimpinan islam yakni musyawarah, mengedepankan musyawarah dalam berbagai urusan juga bagian dari pada anjuran alqur’an , sebagaimana rasulullah yang selalu bermusyawarah dengan para sahabatnya de setiap permasalahan, sehingga para sahabat merasa di hargai, kehadiran mereka tidak seperti kekasih yang tak di anggap, ini menjadi alasan pertama di samping bertujuan sebagai pendorong mereka untuk melakukannya , selanjutnya Keadilan yang menjadi harapan setiap bangsa agar tidak terjadinya suatu kedhaliman terhadap rakyat,dan  kebebasan berfikir juga menjadi bagian dari prinsip dasar kepemimpinan alqur’an, secara ringkas pada kesempatan ini kami ingin mengemukakan bahwasanya pemimpin islam bukanlah pemimpin tirani dan tanpa koordinasi, tetapi ia mendasari dirinya dengan ilmu dan prinsip-prinsip islam yang bermuara kepada alqur’an, maka di saat semua itu tidak hanya berbentuk motto dan slogan akan tetapi benar-benar wujud dalam keemimpinan, maka benturan diantara pemimpin dan rakyat akan teratasi dengan mudah, masalah dapat terselesaikan dengan mudah, aturan akan mudah untuk di berlakukan karena rakyat menjadi bagian penentu terhadap aturan itu sendiri, tapi bila konsep kepemimpinan yang telah allah tetapkan dalam alqur’an di kubur dalam-dalam … aspirasi rakyat tidak lagi tersalurkan dan keinginan mereka tidak di gubris, rintihan dan derita rakyat jelata tidak di respon dan di sorot, maka timbullah demo dimana-mana rakyat berontak, buruh beraksi, aturan banyak yang sumbing, neraca hukum tidak lagi seimbang, dan hukum di jadikan sebagai wahana permainan bisnis para penguasa. Na’Uzubillah….
Dewan hakim yang kami muliakan,hadirin rahima kumullah
Al-istinbat dari mau’idhah singkat alfaqir yaitu alqur’an merupakan pedoman bagi kita smua dalam membina serta memimpin meta fisik kita, sehingga kita menjadi insan yang bersyukur terhadap syari’at dan ketentuan serta suruhan allah swt
Alqur’an adalah cinderamata yang di tinggalkan rasulullah disamping alqur’an juga sebagai konsep dasar dalam sebuah kepemimpinan dengan manajemen yang di tawarkannya sesuai dengan fitrah dan peradaban umat, sebagaimana yang telah di praktekkan oleh rasulullah dalam memimpin Negara islam dan mendakwahkan agama islam,
Dan yang terakhir sebagai seorang pemimpin adalah pengemban amanah, oleh sebab itu, pemimpin harus becermin dan mengambil cara serta strategi rasulullah sebagai sejatinya pemimpin dan hakikat alqur’an itu sendiri, beliau dalam memimpin dan mengemban amanah, yang selalu mengutamakan kepentingan rakyat di atas kepentingan pribadi, dan mengedepankan akhlakul karimah di atas emosi dalam memimpin, seperti inilah pemimpin yang kita harapkan,mudah-mudahan dimasa yang akan dating bias kita dapatkan pemimpin yang dapat membawa Negara kita menuju baldatun thaibatun warabbul ghafur…amin…amin yarabbal ‘alamin…
Wassal’amualaikum Wr.wb
Karya santri :Babussalam Blang Bladeh. Bireuen-Aceh
Post a Comment

Back to Top