Selamat malam semua... sambil mengisi waktu kosong kami ingin berbagi naskah pidato yang barangkali bermanfaat buat santri,siswa, dan kalangan masyarakat lainnya...
berikut naskah nya
Assalamualaikum wr. Wb
Berangkat dari sebuah hadist rasulullah s.a.w ….
Yang artinya aku tinggalkan terhadap kalian dua perkara yang bilamana kalian berpegang
teguh pada keduanya kalian tidak aan sesat selama-lama yaitu kitabullah/
al-qur’an dan sunnah rasul.
Berdasarkan hadist di atas tadi dapat kita
pahami bahwa ada dua pokok utama yang berperan terhadap keselamatan kita
sebagai umat nabi Muhammad baik di dunia maupun di akhirat yang pertama yaitu alqur’an
yang merupakan suatu manuskrip langit yang di turunkan oleh allah melalui
perantaraan malaikat jibril hingga sampai kepada rasulullah di samping itu alqur’an juga merupakan suatu cinderamata
yang di tinggalkan oleh rasulullah kepada kita sebagai pedoman dalam membina
kehidupan baik secara indivudualitas maupun secara mayoritas, yang kedua yaitu sunnah
rasul, bagaimana rasulullah menghargai antar sesama sehingga
mencerminkan akhlakul karimah dan kpribadiannya yang besar, dan bagaimana cara
beliau memimpin sehingga beliau merupakan pemimpin yang mencerminkan beliau
sejatinya seorang pemimpin dan bagaimana cara memimpin yang sesungguhnya,
hadirin… berdasarkan cuplikan di atas tergugah hati alfaqir untuk menyampaikan
suatu syarahan singkat yang bertajuk :
KONSEP KEPIMIMPINAN DALAM
AL-QUR’AN
Hadirin rahimakumullah…Sebagaimana yang telah kita ketahui bersama,
alqur’an merupakan pedoman terhadap kita sebagai hamba allah dan sunnahnya
rasul merupakan cerminan terhadap kita bagaimana menjalani ketetapan allah dan
mengimplementasikannya dalam kehidupan kita, baik kehidupan yang berbentuk
individu maupun ataupun tidak, hal ini sesuai dengan firman allah dalam
alqur’an QS al-ahzab ayat: 21,yang menganjurkan kepada setiap hamba agar
menjadikan rasulullah sebagai cerminan dalam kehidupannya
Yang artinya : sesungguhnya telah ada pada diri rasulullah itu suri
tauladan yang baik bagimu yaitubagi orang yang mengharap rahmat allah dan
kedatangan hari kiamat dan dia banyak menyebut allah.
Ayat tersebut di awali dengan bertemunya dua huruf taukid yaitu dan
Dalam perspektif
ilmu balaghah jika dalam satu kalimat terdapat huruf taukid / penguat, maka ini
member suatu penegasan atas kebenaran objek yang sedang di bicarakan, dalam hal
ini adalah rasulullah ….sehingga dengan tegas pula imam Syaikh Ahmad Bin Muhammad
Ash-Shawi komentator kitab tafsir jalalain dalam Hasyiah Ash-Shawinya menuliska
bahwa :
Mengikuti rasulullah merupakan suatu
kewajiban,baik dari segi perbuatan dan segenap kelakuan, karena tidak ada satu
perkataan pun yang beliau ucapkan, tidak ada satu perbuatan pun yang beliau
praktekkan atas dasar kemauannya sendiri, melainkan semuanya semata-mata dating
dari petunjuk allah.
Abu a’la almaududi dalam bukunya the
prophet of islam mengatakan he is the only one example, rasulullah merupakan
contoh yang paling lengkap, dalam dirinya terdapat kebesaran dan kemuliaan
sifat manusia. Kebesaran sifat rasul serta kesuksesan beliau dalam memimpin
negara dan menyebarkan agama allah telah tercatat dan rapi dalam sejarah
peradaban manusia sehingga wajarrr
kehebatan beliau di abadikan oleh Michael heart dalam bukunya “the one hundred ranking of the most influenting
person in history” seratus orang yang sangat berpengaruh dalam sejarah
peradaban manusia” dia menempatkan nabi Muhammad pada rangking yang pertama,
hadiiriin bukankah ini suatu bukti terhadap keautentikan dan kualitas manajemen
kepemimpinan dalam al-qur’an ?
Tentu jawabannya benar, ini di karenakan
manajemen yang di tawarkan al-qur’an sesuai dengan fithrah umat, dan peradaban
setiap bangsa, yang di dasari oleh management yang sistemik yang berlandasan
kepada ilmu pengetahuan yang bersumber dari alqur’an.
Alqur’an mengajarkan bagaimana mengayomi
suatu bangsa untuk menegakkkan hukum allah dan bagaimana mempertahankan
kemerdekaan agar terwujudnya kemakmuran serta menegakkan keadilan agar tidak
terjadinya kedhaliman, yang namun semua itu bagian dari konsep dan tujuan dasar
dari sebuah kepemimpinan, dan semua itu tentunya terlebih dahulu telah di
praktekkan oleh rasulullah dalam memimpin Negara islam dan menyebarkan agama
allah, bagaimana sikap dan akhlak rasulullah dalam menghadapi suatu kelompok yang
menentangnya, dan bagaimana kehebatan beliau dalam berkomunikasi dan
bernegosiasi sekalipun beliau berhadapan dengan golongan oposisi atau orang-orang
yang tak sepaham dengannya akan tetapi amanah, serta harapan umat tidak pernah
luput dari sanubarinya, bukankah suatu komitmen kokoh yang beliau tampilkan
kepada umatnya sebagai suri tauladan dalam membina hidupnya terutama dalam
memimpin dan membina metafisiknya, hal ini sebagaimana di tegaaskan oleh
rasulullah dalam sebuah sabdanya :
Yang artinya : ingatlah setiap kamu adalah
pemimpin dan setiap pemimpin akan di mintai pertanggung jawaban nantinya,
seorang suami pemimpin terhadap keluarganya dan dia akan dimintai pertanggung jawaban
tentang kepemimpinannya, wanita adalah pemimpin bagi kehidupan rumah tangga
suami dan anak-anaknya, dan dia pula akan dimintai pertanggung jawaban
nantinya,
Kemudian sosok pemimpin yang baik adalah
pemimpin yang memiliki sekurang-kurangnya 4 sifat dalam menjalankan
kepemimpinannya sebagaimana sifat yang dimiliki oleh nabi Muhammad SAW, yaitu :
Shiddiq, yang artinya jujur,
sehingga dengan adanya kejujuran terhadap seorang pemimpin ia dapat di percaya
oleh orang yang di pimpinnya.
Amanah yang artinya dapat di percaya, mendapat
kepercayaan bukanlah suatu hal sukar akan tetapi menjaga kepercayaan yang telah
di dapatkan dan bertanggung jawab dalam menjalankannya bukanlah hal mudah yang terkadang
membuat setiap manusia luput dan berpaling dari janjinya.
Tabligh yang artinya menyampaikan, kemampuan bernegosiasi dan bernegosiasi terhadap seorang pemimpin merupakan suatu keniscayaan yang tidak bisa di pungkiri sebagaimana yang telah di praktekkan oleh rasulullah SAW.
Tabligh yang artinya menyampaikan, kemampuan bernegosiasi dan bernegosiasi terhadap seorang pemimpin merupakan suatu keniscayaan yang tidak bisa di pungkiri sebagaimana yang telah di praktekkan oleh rasulullah SAW.
Fatanah yaitu cerdas, kecakapan dalam berbuat suatu
perencanaan, visi dan misi strategi serta penerapan terhadap suatu perencanaan
harus sesuai dengan harapan rakyat, hal ini sebagaimana tersusun dalam sebuah
qaedah : Kebijakan seorang pemimpin
kepada public harus beroreantasikan kepada kemashlahatan.
Selain itu,cirri-ciri pemimpinnya muslim juga di kenal sebagai mana
rasulullah pernah bersabda,”Pemimpin suatu kelompok adalah pelayan terhadap
kelompok tersebut”, Oleh sebabitu pemimpin hendaknya melayani, bukan dilayani,
serta menolong setiap orang untuk maju.
Dr. Hisyam Yahya Atthalib mengatakan, ada
beberapa ciri penting yang menggambarkan pemimpinnya orang islam : Pertama : setia kepada allah
Pemimpin dan orang yang dipimpin terikat dengan suatu janji setia
kepada allah, sehingga melahirkan pemimpin yang responsive terhadap rakyatnya
dan rakyat pun respective kepada pemimpinnya
Kedua : satu pedoman dan bertujuan secara
menyeluruh
Pemimpinnya muslim tentunya harus berpedoman kepada kitabnya muslim
yaitu alqur’an, dan melihat tujuan organisasi bukan saja berdasarkan kepentingan
kelompok, tetapi juga dalam ruang lingkup kepentingan islam lebih luas.
Ketiga :berpegang pada syariat dan akhlak islam.
Pemimpin terikat dengan peraturan islam, dan boleh jadi pimimpin selama ia
berpegang teguh terhadap ketentuan syariat islam yang tersirat dalam alqur’an,
dan menjadikannya pedoman umat islam dan sebagai konsep dasar kepemimpinannya.
Ke empat: pengemban amanah
Pemimpin menerima kekuasaan sebagai amanah dari allah swt, yang di
sertai oleh tanggung jawab yang besar. Alqur’an memerintahkan pemimpin
melaksanakan tugasnya untuk allah dan menunjukkan sikap yang baik kepada rakyat
dan wakilnya rakyat.
Sebagaimana firman allah dalam alqur’an QS:Al-hajj:41:
Yang artinya : yaitu orang-orang yang kami teguhkan kedudukan mereka di
muka bumi niscaya mereka mendirikan shalat, menunaikan zakat, menyuruh berrbuat
ma’ruf dan mencegah dari yang mungkar, dan kepada allah-lah kembali segala
urusan.
Adapun hal lain yang perlu di perhatikan
adalah adanya prinsip-prinsip dasar dalam kepimimpinan islam yakni musyawarah,
mengedepankan musyawarah dalam berbagai urusan juga bagian dari pada anjuran
alqur’an , sebagaimana rasulullah yang selalu bermusyawarah dengan para
sahabatnya de setiap permasalahan, sehingga para sahabat merasa di hargai,
kehadiran mereka tidak seperti kekasih yang tak di anggap, ini menjadi alasan
pertama di samping bertujuan sebagai pendorong mereka untuk melakukannya , selanjutnya Keadilan yang menjadi
harapan setiap bangsa agar tidak terjadinya suatu kedhaliman terhadap rakyat,dan
kebebasan berfikir juga menjadi bagian
dari prinsip dasar kepemimpinan alqur’an, secara ringkas pada kesempatan ini kami
ingin mengemukakan bahwasanya pemimpin islam bukanlah pemimpin tirani dan tanpa
koordinasi, tetapi ia mendasari dirinya dengan ilmu dan prinsip-prinsip islam
yang bermuara kepada alqur’an, maka di saat semua itu tidak hanya berbentuk
motto dan slogan akan tetapi benar-benar wujud dalam keemimpinan, maka benturan
diantara pemimpin dan rakyat akan teratasi dengan mudah, masalah dapat
terselesaikan dengan mudah, aturan akan mudah untuk di berlakukan karena rakyat
menjadi bagian penentu terhadap aturan itu sendiri, tapi bila konsep
kepemimpinan yang telah allah tetapkan dalam alqur’an di kubur dalam-dalam …
aspirasi rakyat tidak lagi tersalurkan dan keinginan mereka tidak di gubris,
rintihan dan derita rakyat jelata tidak di respon dan di sorot, maka timbullah
demo dimana-mana rakyat berontak, buruh beraksi, aturan banyak yang sumbing,
neraca hukum tidak lagi seimbang, dan hukum di jadikan sebagai wahana permainan
bisnis para penguasa. Na’Uzubillah….
Dewan hakim yang kami muliakan,hadirin rahima kumullah
Al-istinbat dari mau’idhah singkat alfaqir yaitu alqur’an merupakan
pedoman bagi kita smua dalam membina serta memimpin meta fisik kita, sehingga
kita menjadi insan yang bersyukur terhadap syari’at dan ketentuan serta suruhan
allah swt
Alqur’an adalah cinderamata yang di tinggalkan rasulullah disamping alqur’an
juga sebagai konsep dasar dalam sebuah kepemimpinan dengan manajemen yang di
tawarkannya sesuai dengan fitrah dan peradaban umat, sebagaimana yang telah di
praktekkan oleh rasulullah dalam memimpin Negara islam dan mendakwahkan agama
islam,
Dan yang terakhir sebagai seorang pemimpin adalah pengemban amanah,
oleh sebab itu, pemimpin harus becermin dan mengambil cara serta strategi
rasulullah sebagai sejatinya pemimpin dan hakikat alqur’an itu sendiri, beliau dalam
memimpin dan mengemban amanah, yang selalu mengutamakan kepentingan rakyat di
atas kepentingan pribadi, dan mengedepankan akhlakul karimah di atas emosi
dalam memimpin, seperti inilah pemimpin yang kita harapkan,mudah-mudahan dimasa
yang akan dating bias kita dapatkan pemimpin yang dapat membawa Negara kita
menuju baldatun thaibatun warabbul
ghafur…amin…amin yarabbal ‘alamin…
Wassal’amualaikum Wr.wb
Karya santri :Babussalam Blang Bladeh. Bireuen-Aceh
Karya santri :Babussalam Blang Bladeh. Bireuen-Aceh